Foto: Pradita UtamaJakarta - Upaya pemerintah masa Jokowi-JK dalam membentuk Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih dalam proses. Delapan Holding BUMN ditargetkan rampung di tahun 2019 ini.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan delapan holding BUMN tersebut yaitu infrastruktur, perumahan, asuransi, pertahanan, farmasi, pelabuhan, semen, dan BUMN sektor kawasan. Hal tersebut disampaikannya di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Rini mengatakan, penyelesaian delapan Holding BUMN juga akan menjadi kado istimewa di usia Kementerian BUMN yang ke-21 pada April mendatang.
Baca juga: RI Bikin Holding BUMN |
Tujuan pembentukan holding ini biar training dan pengawasan BUMN menjadi lebih terukur dan prudent. Selain itu, pembentukan holding juga untuk meningkatkan kelincahan dan kemampuan bersaing di kancah internasional.
Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan pembentukan delapan holding perusahaan pelat merah rampung pada final Maret 2019. Namun, sejauh ini rencana tersebut belum sesuai target.
Hingga dikala ini gres 2 holding BUMN yang selesai dibuat di masa pemerintahan Jokowi, yakni Holding BUMN Pertambangan dan Holding BUMN Migas. Sisanya masih dalam proses pembentukan.
Mungkin yang paling akrab akan terbentuk ialah Holding BUMN Konstruksi dan Holding BUMN Perumahan. Saat ini gres tiga perusahaan konstruksi pelat merah yang sudah melepas status perseronya. Tiga perusahaan tersebut, yaitu Waskita Karya, Adhi Karya, dan PT Jasa Marga Tbk yang tergabung dalam holding infrastruktur. Holding infrastruktur tersebut disahkan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Seluruh pemegang saham oke pemerintah akan mengalihkan seluruh saham Seri B milik Negara pada Perseroan untuk menjadi setoran modal pada PT Hutama Karya (Persero) sebagai induk holding infrastruktur. Sumber detik.com
Advertisement
EmoticonEmoticon