Jakarta - Ibadah Haji merupakan salah satu rukun Islam. Ibadah ini bersifat wajib dilakukan apabila seseorang bisa baik secara finansial maupun fisik. Tentu semua umat muslim sangat ingin berkunjung ke Baitullah. Kalaupun bukan dalam rangka ibadah haji yang antreannya panjang dan dibatasi kuota, maka umrah sanggup menjadi alternatif.
Untuk Ibadah Haji, pemerintah bersama dewan perwakilan rakyat telah menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2019/1440 Hijriah dengan rata-rata biaya operasional Rp 35.235.602. Sementara biaya umrah bisa lebih murah, namun tentunya bervariasi sesuai dengan paket embel-embel yang ditawarkan.
Jika dilihat dari segi finansial, selama seseorang masih mempunyai pemasukan rutin, ibadah haji atau umrah bisa saja dilakukan semua kaum muslim. Asalkan punya taktik pengelolaan keuangan yang baik dan sabar menabung.
Namun, dalam merencanakan keuangan dengan menabung untuk haji atau umrah perlu dilakukan di forum yang terpercaya. Karena akhir-akhir ini banyak pula kasus penipuan berkedok travel haji atau umrah.
Menabung untuk ibadah haji atau umrah bisa dilakukan di salah satu bank syariah, menyerupai Bank Muamalat yang dijamin aman. Apalagi, pada Februari 2019 lalu, Bank Muamalat dan At Tayibah Al Multazam Group AAG menjalin kolaborasi untuk menciptakan aktivitas tabungan yang kondusif yang diberi nama Tahapan Haji dan Umrah Berencana (THUB).
Program ini juga menggandeng perusahaan asuransi BUMN Askrindo Syariah. Tabungan di rekening milik eksklusif jemaah memakai sistem rekening khusus. Artinya, dana tersebut tidak sanggup ditarik kecuali untuk ibadah umrah atau keadaan darurat menyerupai sakit keras atau meninggal dunia. Bahkan perusahaan penyelenggara umrah pun tidak sanggup menarik dana sebelum terjadi pelunasan.
Setoran tahapan awal aktivitas ini yakni sebesar Rp 3,5 juta untuk kategori Silver di luar biaya administrasi. Sedangkan untuk kategori Gold dan Platinum masing-masing sebesar Rp 4,35 juta dan Rp 5,2 juta (asumsi kurs Rp14.000/USD).
Pembayaran selanjutnya dilakukan setiap bulan dan disetor ke rekening sendiri di Bank Muamalat selama 36 kali. Jemaah bisa mendapat gratis setoran bulanan dengan mengajak jamaah lain bergabung hingga tabungan lunas. Untuk pelunasannya pun sekarang tak perlu lagi antre di teller, alasannya yakni sudah bisa dilakukan melalui ATM Bank Muamalat.
Setelah terdaftar, calon jemaah juga akan mendapat kartu 1hram yang bisa dipakai untuk bertransaksi di seluruh mesin ATM Al Rajhi di Tanah Suci. Selain itu, kartu Shar-E debit 1hram juga sanggup dipakai di seluruh merchant dan lebih dari 18.000 ATM berlogo VISA di Tanah Suci.
Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat Achmad K. Permana menyampaikan tabungan haji dan umrah merupakan produk andalan Bank Muamalat. Tabungan ini mempunyai keunggulan menyerupai adanya layanan satu atap yang menjamin kepraktisan para nasabah dalam registrasi porsi haji.
Bank Muamalat sendiri mempunyai pangsa pasar sebesar 16% untuk haji regular dan 51% untuk porsi haji khusus (segmen high end) dari total porsi haji nasional. Pangsa pasar haji khusus Bank Muamalat tersebut merupakan penyumbang terbesar dibandingkan dengan bank syariah lain.
"In average jumlah rekening haji dan umrah tumbuh 20% setiap tahunnya. Pencapaian ini berkontribusi terhadap pertumbuhan dana murah Bank Muamalat." katanya. Sumber detik.com
Advertisement
EmoticonEmoticon