4 Hal Yang Menciptakan Keuangan Bulanan Awut-Awutan (2)

- 23.34
advertise here
advertise here
Foto: Ari SaputraFoto: Ari Saputra

Jakarta - Dalam artikel sebelumnya sudah dibahas bahwa pencatatan yakni salah satu hal terpenting untuk dilakukan biar keuangan bulanan anda tidak berantakan. Lalu, apalagi yang harus anda lakukan?

Gampang Tergoda Diskon
Diskon memang sulit untuk ditolak, apalagi diskon yang hadir yakni diskon untuk barang yang Anda inginkan semenjak lama. Bahkan, untuk barang yang sejatinya tidak Anda inginkan, bila ada diskonnya, (biasanya) Anda akan kalap juga.

Terkadang, orang yang sudah melaksanakan budgeting keuangan bulanannya pun akan terpengaruhi oleh diskon yang ada. Karena memang, diskon yang ditawarkan terus menerus hadir dan tampaknya sulit untuk ditolak untuk tidak digunakan.

Tapi, sadarkah Anda bahwa bahwasanya diskon itu sulit Anda hindari lantaran bahwasanya Anda "undang" diskon-diskon itu sendiri?. Tentunya, diskon ini tergantung dari berapa banyak jumlah akun online shop yang anda ikuti di aneka macam sosial media yang anda miliki.

Sehingga, bila Anda tidak ingin terus menerus terpengaruhi oleh diskon, yang Anda perlu lakukan hanyalah tiga langkah sederhana. Pertama, mulai unfollow akun online shop di media sosial. Kedua, mulai unsubscribe dari newsletter bermacam-macam online shop tersebut, dan ketiga, unistall aplikasi online shop dari gadget anda.

Sebenarnya, membeli barang dengan diskon tidak ada salahnya. Selama barang yang anda beli yakni barang yang anda butuhkan. Yang menjadi dilema adalah, dikala anda membeli barang diskon tetapi barangnya tidak anda butuhkan sama sekali.

Kebanyakan Utang
Tidak bisa dipungkiri, membeli barang dengan utang memang menyenangkan. Kenapa? Karena Anda tidak perlu mempunyai dulu uangnya untuk mempunyai dan mencicipi pengalaman memakai barang tersebut. Bahkan, utang bukan hanya untuk barang, tetapi liburan saja bisa didanai dengan utang.

Tapi sadarkah Anda bahwa dikala anda membeli barang dengan utang, artinya Anda belum mempunyai kemampuan untuk membeli barang tersebut?. Sehingga, nantinya di masa depan ada sesuatu yang harus anda korbankan demi menutupi kekurangan yang telah ditutupi oleh utang.

Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah utang itu baik atau buruk? Banyak orang berfikiran pesimis wacana utang dan bilang jikalau utang itu buruk atau malah menghindari utang, tapi sebagian orang berargumentasi bahwa utang itu baik.


Pembahasan wacana utang bahwasanya dibahas secara detil di kelas atau workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.

Di Jakarta dibuka workshop sehari wacana bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari wacana Reksadana. Ada juga workshop khusus wacana Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.

Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa mencar ilmu wacana perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan akta Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)

Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.

Pencatatan ini terlihat gampang tapi sering kali lalai dilakukan banyak orang. Itu sebabnya kami sedang mempersiapkan aplikasi khusus pencatatan yang sanggup anda pergunakan secara gratis, tunggu tanggal mainnya ya.

So apalagi hal yang bisa menciptakan keuangan bulanan anda berantakan? Tunggu lanjutannya di artikel berikutnya.

Kembali ke pertanyaan apakah utang itu baik atau buruk? Sangat tergantung dari jenis utang dan peruntukannya. Nah, hal inilah yang akan kita bahas di artikel berikutnya.


Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari kawan yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.

Sumber detik.com
Advertisement advertise here


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search