Mau Resign? Siapkan 7 Hal Ini Dulu (2)

- 18.16
advertise here
advertise here
Foto: ThinkstockFoto: Thinkstock

Jakarta - "Aku sudah nggak betah nih kerja di sini, tampaknya saya mau resign saja deh." "Saya sudah terlalu usang bekerja di sini dan tampaknya karir saya mentok, saya harus resign semoga sanggup melaksanakan lompatan karir."

Sering dengar keluhan menyerupai ini? Yes, ini yaitu keluhan yang sering terjadi di kalangan teman-teman kita. Ujung-ujungnya mereka akan keluar, mengundurkan diri dari pekerjaan. Tapi pertanyaannya adalah, apakah mereka siap secara keuangan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan mereka?

Artikel ini menunjukkan citra 7 hal yang harus anda persiapkan sebelum resign. Di artikel sebelumnya telah dibahas 2, sisanya akan dikupas tuntas di artikel ini. Apa sajakah?

3. Punya Dana Darurat
Sebelum anda resign ataupun persiapan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)yang kapanpun bias terjadi, pastikan keuangan dalam keadaan baik dan sehat, telah mempunyai dana darurat yang mencukupi.

Dana darurat ini dipakai untuk hidup selama belum bekerja kembali, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup, cicilan, investasi ataupun kegiatan social rutin menyerupai biasanya.

Dana darurat dihitung menurut jumlah tanggungan dan pengeluaran. Ingat ya, pengeluaran bukan penghasilan. Mengapa? Ya kan kalau honor Rp 15 juta, pengeluaran Rp 20 juta, akan nombok kalau disiapkan menurut Rp 5 juta.

Ada juga klien seorang pebisnis UKM, income Rp 500 juta, namun pengeluarannya hanya Rp 50 juta, maka disiapkan dengan hitungan Rp 50 juta.

Secara rata-rata, tanpa melihat case lebih dalam dana darurat untuk single 3-4 kali pengeluaran, menikah mempunyai setidaknya 6-12 kali pengeluaran. Selain dana darurat keluarga, juga harus disiapkan dana darurat lain, misal kalau resign alasannya hendak berbisnis, maka perlu dana darurat bisnis.

4. Review Asuransi Kesehatan dan Asuransi Jiwa
Saat nanti sudah tidak menjadi karyawan, maka beberapa akomodasi dari kantor akan hilang. Salah satunya yaitu akomodasi asuransi kesehatan. Anda perlu mempersiapkan asuransi ini, yang selambat-lambatnya berlaku mulai ketika Anda menginjakkan kaki keluar kantor dengan status bukan karyawan lagi.

Beli asuransi Kesehatan murni atau disebut juga stand alone, salah satu alasan, alasannya premi akan ringan, lebih murah, dibanding produk dengan komplemen investasi.

Khusus bagi yang mempunyai riwayat kesehatan buruk dari generasi atas-atasnya dan atau gaya hidup yang jelek, hendaknya mempunyai asuransi kesehatan semenjak sehat.

5. Modal Bisnis
Salah satu alasan mengundurkan diri yaitu alasannya ingin menjadi enterpreneur atau pebisnis atau berwirausaha. Rencanakan keuangan bisnisnya, siapkan modalnya, dana darurat untuk bisnisnya dan segala hal yang berkaitan.

Jika Modal sudah disiapkan dan bisnis direncanakan dengan baik dan benar, maka mengundurkan diri sudah sanggup dilakukan. Jangan hingga sudah mengundukan diri, ternyata gres mau akan bisnis, grasak grusuk kesana kemari mencari modal atau rekan yang mau diajak patungan modal, yang berakhir dengan "pengacara", pengangguran banyak acara.

Selain itu perlu dipahami dan diantisipasi, resiko gagalnya usaha, tumbangnya bisnis. Berdasarkan penelitian, 7 dari 10 bisnis tumbang di tahun pertama. Kegagalan terbesar alasannya hal yang sepele sebenarnya, yaitu tidak menciptakan pembukuan, selain itu alasannya tidak memisahkan keuangan langsung dan bisnis. Oleh alasannya itu awali dengan pembukuan yang baik dan siapkan mental untuk jatuh bangun.

6. Sesuaikan gaya hidup dengan income resign
Sebelum resign, sesuaikan gaya hidup dengan income sesudah resign. Misal kalau ketika ini bergaya hidup dengan join income (gabungan pendapatan) istri dan suami, maka sesudah resign sumber income niscaya hanya akan berasal dari salah satu saja saja, entah suami atau istri, tergantung siapa yang berhenti bekerja.

Adaptasi ini perlu dilakukan semoga pada saatnya tiba tidak kaget lagi dengan penghasilan yang berkurang. Kan, ada dana darurat? Dana Darurat hanya menopang untuk beberapa ketika itu pun sifatnya pinjaman, yang harus dikembalikan begitu bekerja kembali, dan ditambah jumlahnya.

7. Emotional Cost
Ini penting! Siapkan dana emotional cost. Awal resign biasanya kebanyakan orang akan bahagia, bebas dari rutinitas, dan merasa menyerupai liburan. Sebulan, dua bulan, tiga bulan, mulai bosan dan merindukan rutiitas ngantor atau bekerja kembali.

Dana ini dipakai untuk melaksanakan hal-hal yang dilakukan saa menjadi pekerja kantoran, menyerupai hangout, kumpul sobat korelasi dan kolega, dan lain-lain. Besarannya tentukan sendiri menurut angka ketika masih kerja kantoran, dikalikan dengan usang planning libur sebelum memulai pekerjaan gres kembali, entah kantor gres atau memulai bisnis.

Misal kalau dalam sebulan ketikaa menjadi karyawan ada alokasi budget Rp 400 ribu untuk hangout 4 kali, dan ketika resign ingin menikmati suasana nganggur selama 3 bulan, cukup sedih kan maka ketika sudah resign cukup sediakan Rp 1,2 juta-Rp 2,4 juta.


Bingung sama hitungannya? Belajar deh di workshop yang dilaksanakan oleh tim ARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.

Di Jakarta dibuka workshop sehari wacana bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari wacana Reksadana. Ada juga workshop khusus wacana Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.

Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda sanggup berguru wacana perencanaan keuangan komplit, bahkan sanggup jadi konsultannya dengan akta Internasional sanggup ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya sanggup dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)

Anda sanggup diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.

Nah, sudah siap berhenti kerja? Rencanakan resign anda dengan menciptakan perencanaan keuangan, dan Anda sudah tahu harus tiba kepada siapa. Salam Shila financial!


Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari kawan yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.

Sumber detik.com
Advertisement advertise here


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search