Foto: detikJakarta - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno berjanji akan menyehatkan BPJS Kesehatan dari penyakit defisit keuangan yang sudah terjadi semenjak 2014. Penyelesaiannya pun ditargetkan rampung selama 200 hari memimpin Indonesia.
Anggota Dewan Pakar BPN, Drajad Wibowo mengungkapkan bahwa janji tersebut bukan asal jadi. Pasalnya, tim pemenangan sudah mempunyai beberapa strateginya.
"Sandi menjanjikan menuntaskan defisit ini dalam 200 hari. Itu alasannya yaitu Prabowo-Sandi sudah punya garis besar solusinya," kata Drajad ketika dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (18/3/2019).
Menurut Drajad, akan ada reformasi yang signifikan dalam sistem pembiayaan dalam rangka menyehatkan keuangan BPJS Kesehatan. Setidaknya ada taktik yang akan dilakukan kalau terpilih nanti.
"Akan ada reformasi signifikan dalam pembiayaan kesehatan," ujar dia.
Berikut 5 Jurus Sandiaga sehatkan BPJS Kesehatan dalam 200 hari:
1. Peraturan untuk mencegah adverse selection, moral hazard dan principal-agent persoalan yang terjadi dalam asuransi kesehatan dan santunan layanan kesehatan. Ini hukum umumnya.
2. Penyempurnaan peraturan asuransi kesehatan terkait BPJS. Rinciannya sangat banyak. Ada pengaturan keterkaitan antara premi dengan jaminan pelayanan kesehatan dasar (essential health benefits). Ada pengaturan premi dan benefits yang diubahsuaikan dengan gaya hidup dan risiko kesehatannya, contohnya untuk penggowes, perokok dan sebagainya.
3. Pengaturan mengenai pembiayaan kesehatan dengan pembayaran sendiri. Banyak keluarga bisa yang menentukan membayar sendiri dari pada menggunakan layanan BPJS. Namun banyak juga keluarga bisa yang berlebihan menggunakan layanan kesehatan elektif, yang dibebankan kepada BPJS Kesehatan.
4. Penataan ulang pembiayaan setiap jenis layanan kesehatan. Prabowo-Sandi menyadari pelayanan medis itu mahal. Alat-alat kesehatan modern itu mahal. Makara pemerintahan Prabowo-Sandi akan terus-menerus berdiskusi intensif dengan para dokter, rumah sakit, akademisi dan sebagainya. Tujuannya, semoga peraturan yang dibentuk selalu adil dan sesuai data terbaru.
5. Bauran kebijakan di bidang terkait, ibarat misalkan insentif pajak dan bea masuk untuk beberapa alat medis, kebijakan cukai, pembiayaan kesehatan provinsi dan kabupaten, dan aneka macam bidang lain.
Simak Juga 'Ini Pengakuan Bu Nis Penderita Kanker Tak Tercover BPJS yang Dibahas Sandi':
Advertisement

EmoticonEmoticon