Foto: shutterstockJakarta -
Salah satu kesalahan lain yang dilakukan oleh generasi milenial yaitu tidak punya emergency fund alias dana darurat. Dalam goresan pena sebelumnya sudah dibahas bahwa kesalahan atau duduk kasus keuangan yang dihadapi oleh generasi milenial yaitu hidup dari honor bulan ke bulan demi mengikuti nafsu jalan-jalan sambil selfie di tempat-tempat gres dan bagus, ngopi-ngopi elok dan mencoba masakan di restoran baru.
Hasil riset kecil-kecil untuk generasi milenial ini ketika mereka punya uang yang pertama kali akan dibeli yaitu gawai berupa ganti handphone atau ganti laptop. Hal ini diperparah dengan handphone mahal yang harganya sanggup lebih mahal dari sebuah sepeda motor itu ternyata mengeluarkan seri terbaru mereka setiap 6 bulan atau minimal setahun sekali.
Sehingga generasi milenial ini apabila ingin eksis harus (terpaksa) mengganti telepon genggam mereka setiap 6 bulan atau setiap tahun.
Maka ketika sesuatu hal terjadi dan sifatnya emergency banyak dari mereka yang kemudian lari ke kartu kredit sebagai solusi. Akibatnya sanggup ditebak, mereka akan sangat tergantung dengan utang bahkan sanggup saja terlilit utang.
Yang lebih parah lagi ketika ini yaitu kanal terhadap utang non-bank cukup gampang atau dikenal dengan nama derma online (pinjol). Anda tanpa mempunyai riwayat derma sebelumnya, tanpa perlu punya kartu kredit, cukup berbekal hanya dengan e-ktp serta mengunduh aplikasi dan mengisinya dalam hitungan menit anda sudah sanggup mendapat persetujuan derma dengan nominal dari mulai Rp 1 juta hingga puluhan juta, yang sanggup anda gunakan untuk kebutuhan apapun.
Sayangnya banyak di antara milenial ini yang tidak membaca syarat dan ketentuan yang berlaku pada aplikasi derma online ini. Mulailah banyak kasus bermunculan. Mulai dari kasus mereka diteror kolektor utang, hingga keluarga dan teman-teman yang ditelepon, hingga dipermalukan melalui media sosial. Bahkan belum usang ini kasus pinjol ini sudah mulai menelan korban orang yang bunuh diri lantaran terbelit derma online.
Kembali ke topik di atas, ketika anda tidak mempunyai dana darurat untuk memenuhi kebutuhan ketika terjadi kondisi yang tidak mengenakan, maka anda akan sangat gampang terjerumus ke dalam jebakan utang-utang termasuk ke rentenir ataupun derma online.
Itu sebabnya milenial juga wajib mempunyai dana darurat. Karena kebanyakan milenial mungkin masih tinggal bersama dengan orang tua, maka dana darurat akan lebih sering terpakai misalkan apabila gawai atau handphone dan laptop anda rusak atau perlu di-service.
Atau apabila terjadi kecelakaan di jalan. Atau untuk hal-hal lain, tapi belum tentu untuk kebutuhan hidup dan kawasan tinggal, kecuali bagi milenial yang sudah tinggal sendiri .
Baca juga: Mau Resign? Siapkan 7 Hal Ini Dulu (2) |
Oleh alasannya yaitu itu besaran dana darurat untuk milenial cukup hanya 3-6 bulan saja dari kebutuhan hidup anda sehari-hari. Perhitungan wacana dana darurat secara detil sanggup anda dapatkan di workshop yang dilaksanakan oleh tim ARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.
Di Jakarta dibuka workshop sehari wacana bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari wacana Reksadana. Ada juga workshop khusus wacana Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.
Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.
Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda sanggup berguru wacana perencanaan keuangan komplit, bahkan sanggup jadi konsultannya dengan akta Internasional sanggup ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya sanggup dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)
Anda sanggup diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.
Siapapun anda, generasi milenial, generasi X, generasi baby boomer, single ataupun sudah berkeluarga, semuanya tetap membutuhkan untuk memniliki emergency fund alias dana darurat.
Mengapa demikian? Karena kita tidak pernah tahu kapan petaka tersebut akan datang, dan petaka selalu tiba tiba-tiba. So, bersiaplah secara mental maupun finansial.
Baca juga: Daftar Masalah Keuangan Milenial (4) |
EmoticonEmoticon