Bayar Tunggakan Polis, Jiwasraya Bakal Terbitkan Surat Utang

- 13.30
advertise here
advertise here
Foto: Rengga Sancaya/detikcomFoto: Rengga Sancaya/detikcom

Jakarta - Kementerian BUMN menyatakan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akan menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN). Langkah ini sebagai upaya membayar tunggakan polis Rp 802 miliar.

Deputi Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo menyampaikan sudah ada calon pembeli siaga terhadap obligasi yang akan diterbitkan Jiwasraya tersebut, namun ia tak merinci standby buyer tersebut.

"Sedang proses. Ada, sudah ada (pembeli siaga). Sudah ada tinggal tunggu saja," kata Gatot di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/4/2019).


Rencananya, proses penerbitan obligasi itu akan dilakukan mulai bulan depan. Gatot menjelaskan, nantinya Jiwasraya akan masuk menjadi bab dari holding BUMN asuransi. Holding asuransi ini berbeda dengan holding jasa keuangan yang kini sedang dibentuk.

Gatot menyebut holding asuransi ditargetkan untuk terbentuk tahun ini.

"Nanti kita punya holding asuransi sendiri. Makara kita punya holding bank sendiri asuransi sendiri. Tahun ini. Makara asuransi dan perbankan tahun ini. Semua berjalan beriringan," tuturnya.

Perlu diketahui, ketika ini Kementerian BUMN juga tengah mengoptimalkan kinerja Jiwasraya melalui kegiatan sinergi BUMN antara Jiwasraya dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).


Selain bakal mengelola dana pensiun, upaya sinergi BUMN ini juga akan menyasar pengembangan produk-produk asuransi tradisional Jiwasraya mulai dari asuransi kesehatan, asuransi perjalanan (travel assurance) dan asuransi jiwa, sampai unit link.

Manajemen Jiwasraya juga melaksanakan sejumlah langkah strategis dalam rangka meningkatkan pendapatan dan memenuhi kewajiban pemegang polis Jiwasraya. Salah satunya dengan menerbitkan produk-produk asuransi yang bersifat mikro dan kekinian dengan memanfaatkan digital platform, efisiensi beban operasional, meningkatkan pemanfaatan aset tidak produktif, sampai pada membenahi portofolio investasi sehingga tidak lagi mengalami ketidakcocokan yang mengakibatkan penundaan pembayaran polis.

Jiwasraya ketika ini masih dalam kondisi tertekan alasannya ialah administrasi kurang berhati-hati. Perseroan pun menunggak pembayaran polis senilai Rp 802 miliar. Jiwasraya menunggak pembayaran polis terhadap 17.000 akseptor produk JS Saving Plan. Perseroan tidak bisa memenuhi pembayaran bunga bagi para akseptor yang mendapat bunga 7% dalam setahun.


Sumber detik.com
Advertisement advertise here


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search