Menko Perekonomian Darmin Nasution/Foto: Dok. Kemenko PerekonomianJakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan penyebab ekonomi Indonesia tumbuh minus 0,52% di tiga bulan pertama 2019. Menurut Darmin salah satu penyebabnya yakni waktu panen yang bergeser.
"Kuartal I itu agak rendah. Apalagi bila panen bergeser ke bulan April, Mei. Tahun ini juga bergeser macam-macam, ada yang ke Mei malah," ungkap ia di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Selain itu, kata Darmin, rendahnya pertumbuhan ekonomi juga didorong kinerja ekspor-impor yang menyusut.
"Ada pengaruhnya juga. Walaupun ekspor-impor kita nggak terlalu jauh bedanya itu dampaknya kepada PDB nggak terlalu besar tapi niscaya yakni ekspor dikurang impor ada dampaknya walaupun nggak besar," ujar Darmin.
Darmin menambahkan pertumbuhan ekonomi di kuartal II akan lebih baik dibanding kuartal I. Hal itu dikarenakan teladan pertumbuhan di setiap tahunnya.
"Kuartal II akan lebih baik, Karena kuartal II tahun lalu, tahun sebelumnya, tahun sebelumnya ada peningkatan," tutup Darmin.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menjelaskan pertumbuhan ekonomi RI yang minus dalam tiga bulan pertama 2019 itu merupakan hal yang musiman.
"Kuartal ke kuartal itu minus 0,52%, ini sebab musiman. Dengan pertumbuhan itu, pertumbuhan ekonomi paling tinggi di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dampak 14,10% sebab demam isu panen dari Januari-Maret. Lalu disusul jasa keuangan dan asuransi sebesar 3,33%" katanya ketika jumpa pers di kantornya, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).
Advertisement

EmoticonEmoticon