Sektor Pertanian Dorong Pertumbuhan Ekonomi Ri

- 20.39
advertise here
advertise here
Foto: Dok KementanFoto: Dok Kementan

Jakarta - Pendapatan Domestik Bruto (PDB) pertanian Indonesia meningkat tajam dalam 5 tahun terakhir. PDB pertanian Indonesia menempati posisi 5 di dunia ketika ini.

Pembangunan pertanian terbukti telah ikut andil dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Demikian disampaikan Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, menanggapi proyeksi Standard Chartered PLc baru-baru ini.

"PDB kita meningkat tajam dan nomor 5 dunia. PDB Pertanian itu naik dari Rp 994 triliun menjadi Rp 1.462 triliun. Itu luar biasa, ini hampir merata di setiap sektornya," ujar Amran di kantor Pusat Kementerian Pertanian, Kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).


Menurutnya, lompatan PDB Pertanian merupakan suatu capaian luar biasa serta sudah divalidasi dan ditandatangani oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Lembaga jasa keuangan tersebut juga memprediksi, PDB Indonesia akan mencapai US$ 10 triliun pada 2030. Dan menempatkan bangsa ini di peringkat ke-4 sebagai negara dengan perekonomian terbesar dunia.

"PDB Indonesia telah menembus US$ 1 triliun untuk pertama kalinya pada 2017. Dan menurut proyeksi sebuah forum jasa keuangan innternasional, pada 2030 ekonomi Indonesia berada di bawah Amerika (peringkat 3) dan di atas Turki (peringkat 5). Tiongkok berada di puncak dengan PDB US$ 64,2 triliun," pungkas Amran.

Ia menambahkan, prediksi optimistis ini tak lepas dari tugas pembangunan sektor pertaian yang terus dilakukan Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo selama berkuasa 4 tahun lebih terakhir ini.

Hasil kerja sektor pertanian Indonesia, lanjutnya, juga menerima apresiasi dari Organisasi Pangan dan Pertanian FAO yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"FAO sendiri mengapresiasi PDB Pertanian kita," sambungnya.

Inflasi Pangan Pacu Optimisme Kedaulatan Pangan

Selain itu, angka inflasi pangan Indonesia yang turun bahkan lebih rendah dari angka inflasi umum, membuatnya semakin yakin bahwa negara ini bisa mewujudkan harapan menjadi Lumbung Pangan Dunia di tahun 2045.

Rendahnya angka inflasi pangan, memperlihatkan ketersediaan yang cukup lantaran produksi materi makanan hasil pertanian yang terus meningkat.

"Pencapaian luar biasa empat tahun ini soal pangan negara kita, melompati 12 negara besar menyerupai negara Jerman, China, dan negara besar lainya," terang Amran.

Capaian ini bagi Amran salah satunya merupakan hasil dari perilaku tegas Pemerintah untuk memberantas berandal yang bermain di sektor pertanian, dan selama ini merugikan petani.


Ia menyebutkan ada 782 kasus ditangani yang sudah diproses aturan di pengadilan.

"Dari data masuk ke kami yang dipenjara ada 409 orang, itu tidak gampang dan bukan pekerjaan kecil," kata dia.

Untuk menjaga produktifitas hasil pertanian, Kementerian Pertanian pun telah mengantisipasi gagal panen yang disebabkan petaka menyerupai banjir dan kekeringan dengan memperlihatkan kegiatan asuransi kepada para petani seluas 1 juta hektare lahan per tahun.

Petani yang sudah mengansuransikan lahan pertaniannya, bila terkena petaka banjir dan kekeringan bisa digantikan kerugiannya.

"Sudah terserap 80-90 persen, mungkin kini sudah mencapai 100 persen. Kalau untuk pancaroba kita sudah antisipasi," kata Amran.

Sumber detik.com
Advertisement advertise here


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search