
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menargetkan penyaluran pembiayaan tahun ini sebesar Rp 111 triliun. Angka ini tumbuh dari tahun sebelumnya sebesar Rp 108 triliun.
"Tahun kemudian Rp 108 triliun, tahun ini Rp 111 triliun sesuatu yang berdasarkan kita managable pada ketika sama menata bisnis," kata Ketua Dewan Direktur sekaligus Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly di kantornya, Kamis (9/5/2019).
Menurut Sinthya, sasaran tersebut akan terpenuhi. Terlebih, katanya, kebutuhan pembiayaan masih sangat besar.
"LPEI berkontribusi 5% dari total ekspor nasional," tambahnya.
Memang, dirinya tak menepis, ekspor masih menghadapi tantangan, salah satunya alasannya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Meski begitu, perang dagang ini berdampak pada pencarian lokasi produksi gres ibarat ke Indonesia.
"Ada yang tertekan komoditas base manufacturing dengan AS China trade war, ada ordernya yang ke Indonesia," ujarnya.
"Antar lain furnitur, perikanan, ada di kita contohnya produk tekstil," sambungnya.
Advertisement

EmoticonEmoticon