
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membagikan dividen sebesar Rp 3,75 triliun. Besaran dividen tersebut 25% dari keuntungan higienis perseroan tahun buku 2018 sebesar Rp 15,02 triliun sedangkan 75% keuntungan higienis atau Rp 11,26 triliun dipakai sebagai saldo keuntungan ditahan.
Dividen untuk pemerintah atas kepemilikan 60% saham BNI disetorkan ke rekening kas negara. Direksi perseroan, dengan hak substitusi akan menetapkan kegiatan dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2018 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menjelaskan dividen payout ratio yang diserahkan kepada pemegang saham mengalami penurunan menjadi 25% dari sebelumnya 35%.
Menurut Baiquni pengurangan dividen ini diperlukan dapat mendorong perluasan bank untuk menumbuhkan bisnis. Dia menjelaskan keuntungan per lembar saham sebesar Rp 805 atau naik 10,3% dibandingkan tahun yang sama.
Sebelumnya, di kuartal I-2019 BNI juga mencatatkan keuntungan higienis Rp 4,08 triliun. Laba higienis itu naik 11,5% yoy dibanding periode yang sama tahun kemudian sebesar Rp 3,66 triliun.
Sementara itu untuk kredit BNI tumbuh 18,6% yoy dari Rp 439,46 triliun pada Maret 2018 menjadi Rp 521,35 triliun pada Maret 2019. Sementara, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 16,8% yoy dari Rp 492,90 triliun pada tamat Maret 2018 menjadi Rp 575,75 triliun pada tamat Maret 2019.
Advertisement

EmoticonEmoticon